Bismillahirrohmanirrohiim
Keberhasilan dan kegagalan sesungguhnya laksana sepasang sepatu, atau sepasang "kasut" dalam bahasa Malaysia.
Dia berpasangan sempurna antara sepatu sebelah kiri dan sepatu sebelah kanan. Sungguh aneh kalau kita memakai sepatu sebelah kanan semua, atau sebelah kiri semua, tentu cara berjalan kita akan miring-miring.
Akan tetapi kenyataannya kita sering merengek kepada Tuhan dan meminta agar supaya kedua sepatu kita sebelah kanan semua. Dan kemudian kecewa karena ternyata Tuhan memberikan yang lain yang tidak sesuai kehendak kita. Lalu kita sedih, marah, dan kecewa, bahkan berniat untuk membuang salah satu sepatu tersebut seraya bersungut-sungut.
Untuk melangkah juga harus bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan, kadang kaki kanan di depan, dan kaki kiri di belakang, begitu juga seterusnya.
Sungguh aneh kalau kita ingin semua kaki maju ke depan, maka bayangkan kita berjalan ke kantor atau ke kampus dan ke sekolah kita berjalan lompat-lompat seperti seekor Kangguru.
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Coba lihat orang disekeliling kita banyak orang berjalan miring-miring, dan juga melompat-lompat. Mereka mencoba melawan fitrah, mereka tidak mau menerima fitrah, tidak sabar menerima fitrah, tidak ikhlas menerima keniscayaan hidup bahwa kegagalan dan keberhasilan adalah berpasangan. Kita harus belajar menerima semua dengan hati ilhlas.
Teruslah melangkah saudaraku, maju terus ke depan, siapkan hati dan fikiran bahwa gagal dan berhasil akan selalu datang silih berganti.
Pada akhirnya Allah tidak akan melihat apa yang anda raih atau apa yang Anda peroleh, akan tetapi Dia selalu menghitung dan mencatat berapa langkah yang Anda buat, dan ke mana kaki kita menuju....
" Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,
seungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila apabila kamu setelah selesai ( dari satu urusan ),
kerjakanlah sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain,
dan kepada Tuhanmulah kamu berharap ".
( Alam Nasyrah: 5-8 )
Keberhasilan dan kegagalan sesungguhnya laksana sepasang sepatu, atau sepasang "kasut" dalam bahasa Malaysia.
Dia berpasangan sempurna antara sepatu sebelah kiri dan sepatu sebelah kanan. Sungguh aneh kalau kita memakai sepatu sebelah kanan semua, atau sebelah kiri semua, tentu cara berjalan kita akan miring-miring.
Akan tetapi kenyataannya kita sering merengek kepada Tuhan dan meminta agar supaya kedua sepatu kita sebelah kanan semua. Dan kemudian kecewa karena ternyata Tuhan memberikan yang lain yang tidak sesuai kehendak kita. Lalu kita sedih, marah, dan kecewa, bahkan berniat untuk membuang salah satu sepatu tersebut seraya bersungut-sungut.
Untuk melangkah juga harus bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan, kadang kaki kanan di depan, dan kaki kiri di belakang, begitu juga seterusnya.
Sungguh aneh kalau kita ingin semua kaki maju ke depan, maka bayangkan kita berjalan ke kantor atau ke kampus dan ke sekolah kita berjalan lompat-lompat seperti seekor Kangguru.
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Coba lihat orang disekeliling kita banyak orang berjalan miring-miring, dan juga melompat-lompat. Mereka mencoba melawan fitrah, mereka tidak mau menerima fitrah, tidak sabar menerima fitrah, tidak ikhlas menerima keniscayaan hidup bahwa kegagalan dan keberhasilan adalah berpasangan. Kita harus belajar menerima semua dengan hati ilhlas.
Teruslah melangkah saudaraku, maju terus ke depan, siapkan hati dan fikiran bahwa gagal dan berhasil akan selalu datang silih berganti.
Pada akhirnya Allah tidak akan melihat apa yang anda raih atau apa yang Anda peroleh, akan tetapi Dia selalu menghitung dan mencatat berapa langkah yang Anda buat, dan ke mana kaki kita menuju....
" Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,
seungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila apabila kamu setelah selesai ( dari satu urusan ),
kerjakanlah sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain,
dan kepada Tuhanmulah kamu berharap ".
( Alam Nasyrah: 5-8 )
Wallahu a`lam
0 komentar: